Implementasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Pada Pembelajaran Kimia di SMA
Keywords:
Asesmen Kompetensi Minimum, Kurikulum Merdeka, Pembelajaran KimiaAbstract
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) sebagai alat evaluasi pembelajaran yang dirancang berdasarkan PISA dan TIMSS dengan mengukur dua kompetensi yaitu literasi membaca dan literasi numerasi yang bertujuan untuk memperbaiki mutu pendidikan. Pusat Asesmen dan Pendidikan merancang AKM kelas sebagai solusi untuk membantu guru dalam memahami kemampuan literasi membaca dan literasi numerasi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi AKM dalam pembelajaran kimia pada kurikulum Merdeka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan berupa purposive sampling dengan jumlah responden 36 guru Kimia di tingkat SMA. Instrumen yang digunakan berupa angket respon guru untuk mengetahui tingkat implementasi AKM Kimia di sekolah. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis statistik deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi asesmen kompetensi minimum (AKM) dalam pembelajaran kimia sudah berjalan baik dengan nilai rata-rata sebesar 71,75 berdasarkan respon guru, ini diartikan bahwa siswa memiliki kemampuan yang memadai untuk mengikuti kegiatan AKM sesuai dengan ketentuan yang ada dalam panduan kurikulum. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi dalam pemahaman dan evaluasi implementasi AKM dalam pembelajaran kimia, serta memberikan masukan agar dapat mengembangan instrumen yang sesuai dengan kriteria AKM lebih lanjut dalam upaya meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran kimia di wilayah Jakarta Barat.